Laman

Jumat, 27 April 2012

Apakah Yesus Benar-benar Bangkit dari Kematian ?

KEMATIAN:
Apakah benar Yesus bangkit dari kematian?


Kita semua ingin tahu apa yang terjadi setelah kita mati. Ketika orang yang kita cintai meninggal, kita ingin sekali melihat mereka kembali pada giliran kita (meninggal) nantinya. Apakah kita akan punya reuni menggembirakan dengan mereka yang kita cintai atau kematian adalah akhir dari seluruh kesadaran? Yesus mengajarkan bahwa hidup tidak berakhir setelah tubuh kita mati. Dia membuat klaim mengejutkan ini, "Akulah kebangkitan dan hidup. Mereka, yang percaya kepadaKu, meskipun mereka mati sama seperti semua orang, akan hidup kembali." Menurut para saksi mata, yang sangat dekat denganNya, Yesus kemudian memperlihatkan kuasa atas kematian dengan bangkit dari kematian setelah disalibkan dan dikubur selama tiga hari. Inilah kepercayaan yang memberikan harapan kepada orang Kristen selama hampir 2000 tahun.
Namun sebagian orang tidak punya harapan setelah kematian. Filsuf ateis, Bertrand Russell, menulis,

Rabu, 25 April 2012

Apakah Yesus benar-benar ada?

IDENTITAS KELAHIRAN

Apakah Yesus Kristus benar-benar ada atau apakah kekristenan dibangun berdasarkan legenda saja? Beberapa pakar mempertanyakan keberadaan Yesus, namun cukup banyak musuh kekristenan mencoba membuktikan Yesus tidak pernah ada. Dalam sebuah tuntutan hukum terhadap Vatikan, gereja dituduh menciptakan kisah keberadaan Yesus. Kasus tersebut diajukan ke pengadilan oleh Luigi Casciolli, Februari 2006, namun ditolak dan ditutup oleh pengadilan. Argumen menentang keberadaan Yesus disiarkan ke publik oleh jaringan televisi CNN, ketika Ketua Ateis Amerika Ellen Johnson menyatakan,

Senin, 23 April 2012

Dalam hal apa saja penemuan arkeologi menunjukkan ketepatan Alkitab?

Clay Tablet, EblaSelama bertahun-tahun banyak kritik ditujukan terhadap Alkitab sehubungan dengan masalah ketepatan sejarahnya. Kritik-kritik tersebut biasanya didasarkan atas kurangnya bukti dari sumber-sumber luar untuk mengkonfirmasi catatan Alkitab. Karena Alkitab adalah sebuah buku religius, para ahli sudah terlebih dahulu berpandangan bahwa isinya memihak dan karenanya tidak dapat dipercaya kecuali bila kita memiliki bukti pendukung dari sumber-sumber di luar Alkitab itu sendiri. Dengan perkataan lain, Alkitab dianggap bersalah sampai dapat dibuktikan kebenarannya, dan kurangnya bukti dari luar membuat Alkitab diragukan.
Standar ini jauh berbeda dari standar yang diberlakukan terhadap dokumen kuno lainnya, sekalipun banyak, bahkan mungkin sebagian besar, memiliki unsur religius. Dokumen-dokumen tersebut dianggap akurat, kecuali ada bukti yang menunjukkan kebalikannya. Kendatipun tidak mungkin membuktikan setiap peristiwa yang terjadi di Alkitab, berbagai penemuan arkeologi sejak pertengahan tahun 1800-an telah menunjukkan ketepatan dan masuk akalnya kisah-kisah Alkitab. Berikut ini adalah beberapa contohnya: